Skip to Content
Loading...
Nur Imamah
Nur Imamah
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Mensikapi Siswa Makan di Kantin Saat Proses Pembelajaran Berlangsung



Kegiatan pembelajaran efektif dimulai pukul 07.00 WIB, semua warga sekolah diharapkan berangkat sebelum jam 07.00 WIB. Tentunya kondisi ini warga sekolah diharapkan sudah makan pagi ( sarapan) dari rumah. Mengingat banyak faktor ada sebagian yang belum sempat sarapan terutama siswa. 

Jajan merupakan suatu hal yang dilakukan bila seseorang merasa lapar ataupun haus. Hal ini normalnya dilakukan saat jam istirahat baik itu saat di sekolah maupun di rumah. Jam istirahat yang dimaksud adalah jam dimana orang sudah selesai melakukan segala aktivitasnya yang kemudian ia mendapatkan haknya untuk beristirahat. Siswa di sekolah-pun pasti membutuhkan istirahat karena belajar juga memerlukan tenaga yang ekstra. Jika seseorang tidak memperoleh asupan energi yang cukup maka konsentrasi dalam beraktivitas dapat terganggu.

Faktor penyebab belum sempat sarapan bisa disebabkan oleh orangtua bekerja lebih pagi sehingga tidak sempat menyiapkan sarapan anaknya yang bersekolah, faktor lain siswa sudah disiapkan sarapan orangtua karena malas sarapan terlalu pagi atau tidak terbiasa sarapan pagi, bisa juga menu makanan sama dengan yang dimakan malam hari sebelumnya, bisa juga siswa lebih selera dengan menu variasi yang ada di luar rumah atau suka dengan menu kantin yang ada di sekolah. 

Faktor penyebab lainnya penyimpangan ini adalah dikarenakan siswa bangun kesiangan sehingga mereka tidak sempat untuk sarapan. Sehingga pada saat KBM berlangsung siswa sering kali berbohong dengan guru mata pelajaran dengan cara meminta ijin untuk ke toilet dengan tujuan agar ia bisa makan & minum di kantin.

Ada sebagian siswa sering kali memanfaatkan waktu luang saat KBM untuk sekedar membeli makanan ringan atau minuman. Sehingga menyebabkan perilaku ini sebagai suatu kebiasaan yang lumrah dilakukan.

Yang parahnya lagi siswa beranggapan bahwa peraturan yang menyangkut hal ini hanyalah sekedar senjata agar siswa takut untuk melanggar, padahal sebenarnya sebuah peraturan itu diberikan bukan hanya untuk menakut-nakuti saja tetapi untuk dipatuhi seluruh warga sekolah.

Hal ini dapat berdampak buruk bagi mental siswa yang melakukannya. Siswa yang melakukannya jadi terbiasa untuk melanggar setiap tata tertib yang ada di lingkungan sekolah. Dampak yang lainnya yaitu siswa jadi tertinggal pelajaran, dikarenakan pada saat materi itu dibahas mereka malah sedang sibuk ke kantin.
Sanksi yang dikenai bagi si pelanggar juga tidak main-main, bila hanya melakukannya sekali maka hanya akan dikenai poin, tetapi jika si pelanggar tidak jera dan masih tetap melakukannya berkali-kali maka tidak mustahil mereka bisa saja tinggal kelas dikarenakan perilaku buruk tersebut.
Sebaiknya sekolah menindak tegas penyimpangan ini dengan cara mempertegas sanksi, kemudian dengan cara membimbing siswa tentang buruknya perilaku ini agar siswa dapat menjadi pribadi yang jujur & disiplin.

Menyikapi siswa yang makan di kantin saat proses pembelajaran berlangsung perlu pendekatan yang bijak namun tegas. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

1. Identifikasi Penyebabnya

Cari tahu dulu alasannya apakah karena lupa sarapan, masalah pribadi, atau memang kebiasaan. Ini bisa membantu menentukan pendekatan terbaik.

2. Tegur Secara Personal, Bukan di Depan Umum

Hindari mempermalukan siswa di depan kelas. Ajak bicara secara pribadi dan sampaikan bahwa tindakan tersebut mengganggu proses belajar dan tidak sesuai aturan.

3. Tegakkan Aturan Sekolah

Jelaskan bahwa setiap siswa harus mengikuti tata tertib, termasuk tidak boleh meninggalkan kelas tanpa izin dan tidak makan saat pelajaran.

4. Bangun Kesepakatan Bersama Kelas

Libatkan siswa dalam membuat kesepakatan kelas, termasuk tentang waktu istirahat dan pentingnya menghormati waktu belajar.

5. Libatkan Wali Kelas atau BK Jika Perlu

Jika perilaku ini berulang, koordinasikan dengan wali kelas atau guru BK untuk pendekatan lebih lanjut, termasuk pembinaan.

6. Berikan Edukasi Tentang Tanggung Jawab dan Disiplin

Gunakan momen ini sebagai bagian dari pendidikan karakter, bukan hanya sekadar penegakan aturan.

Berikut contoh percakapan antara guru dan siswa yang kedapatan makan di kantin saat proses pembelajaran berlangsung:


---

Guru (setelah pelajaran atau memanggil siswa secara pribadi):
"Rian, Ibu perhatikan tadi kamu tidak ada di kelas saat pelajaran berlangsung, dan ternyata kamu sedang berada di kantin. Bisa Ibu tahu kenapa kamu ke sana saat jam pelajaran?"

Siswa:
"Maaf, Bu. Saya lapar sekali, tadi pagi belum sempat sarapan karena bangun kesiangan."

Guru:
"Ibu mengerti kamu lapar, tapi kamu tahu kan kalau jam pelajaran seharusnya tidak ditinggalkan tanpa izin, apalagi untuk makan di kantin? Itu melanggar aturan dan juga mengganggu konsentrasi belajar kamu sendiri."

Siswa:
"Iya, Bu. Saya minta maaf. Saya janji tidak mengulanginya lagi."

Guru:
"Baik, Ibu hargai kamu sudah jujur dan minta maaf. Tapi Ibu juga harap kamu bisa lebih disiplin. Mulai besok, usahakan sarapan dulu atau bawa bekal ya. Kalau memang ada kondisi darurat, kamu bisa bicara dengan Ibu atau izin lebih dulu."

Siswa:
"Iya, Bu. Terima kasih sudah mengingatkan."

Mari kita berupaya untuk memperbaiki proses pendidikan di sekolah kita masing-masing agar pembelajaran lebih terarah dan tertib dengan partisipasi maksimal dari siswa. 

Share

Related Posts

Post a Comment

Confirmation of Closure

Are you sure you want to close this video playback?