Skip to Content
Loading...
Nur Imamah
Nur Imamah
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Puisi Esai: "Luka Nikel di Surga Raja Ampat"


 
Luka Nikel di Surga Raja Ampat
 Karya : Ferdy Cahyo Kumolo


 
"Lihatlah laut kita yang biru," bisik karang retak, 
"Dulu kami bernyanyi, kini hanya teriak."
Buldozer menderu, menggali tanpa malu, 
"Di mana janji mereka? Ini bukan keseimbangan—ini pembunuhan perlahan!"
 
"Bapak-bapak di Jakarta, dengar suara kami!"
Nelayan mengepal pasir yang berubah jadi lumpur logam. 
Menteri mengangguk dalam rapat ber-AC, 
"Evaluasi? Kami butuh tindakan, bukan catatan di kertas rapuh!"
 
Anak kecil memungut kerang yang mati, 
"Mama, ini bukan lagi laut yang kau ceritakan."
Ibu menatap haluan kapal tambang, 
"Mereka mengambil emas hitam, tapi meninggalkan kami dengan kuburan."
 
"Kami bukan angka di laporan lab!" teriak plankton, 
"Kalian ukur keuntungan, tapi siapa yang ukur derita kami?"
Laut mendesis dalam gelombang beracun, 
"Raja Ampat bukan warisanmu—ia titipan anak cucu yang kau curangi!"
 
"Cukup!" tanah itu menjerit lewat longsor, 
"Kalian pikir kami diam? Lihat nanti ketika kami runtuh!"
Tapi mesin-mesin tetap menggerus, 
Sementara di peta, surga perlahan jadi noda arang yang bisu. 
 
sumber : https://www.detik.com/sulsel/berita/d-7950046/tambang-nikel-diduga-rusak-ekosistem-raja-ampat-menteri-esdm-klh-evaluasi
 
x

Share

Related Posts

Post a Comment

Confirmation of Closure

Are you sure you want to close this video playback?