Skip to Content
Loading...
Nur Imamah
Nur Imamah
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Seni Barongan Mustiko Mudo SMK MUDA CEPU sebagai media promosi SPMB

 


Di tengah keterbatasan sarana dan dana, bakat seni dan tari yang dimiliki oleh banyak siswa kerap kali terpendam dan tidak tersalurkan dengan baik. Padahal, di balik sorotan ruang kelas yang lebih menitikberatkan pada capaian akademik, tersimpan potensi besar dalam diri para remaja yang merindukan panggung, gamelan, dan sorak sorai penonton. Sayangnya, semangat itu kerap terhenti pada impian. Ketika alat gamelan tak tersedia, kostum usang tak terganti, tempat latihan minim, dan transportasi tak terjangkau, maka seni hanya menjadi angan yang nyaris pudar. Namun, di SMK MUDA Cepu, cerita itu berubah menjadi inspirasi. Dengan keberanian untuk memberi ruang dan dukungan nyata, sekolah ini berhasil menjawab tantangan dengan cara yang tak hanya membangkitkan semangat, tetapi juga membentuk karakter siswa secara utuh melalui pembinaan seni barongan yang intensif dan konsisten.

Seni Barongan sebagai bagian dari kekayaan budaya lokal sebetulnya telah menjadi daya tarik tersendiri. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan betapa bakat-bakat itu kerap terhambat oleh minimnya fasilitas. Banyak siswa SMK MUDA Cepu memiliki kemampuan luar biasa dalam menari dan memainkan alat musik tradisional. Mereka memiliki kepekaan artistik yang tajam dan semangat yang tinggi. Akan tetapi, dengan alat gamelan yang seadanya, kostum yang belum layak, dan ruang latihan yang terbatas, semangat mereka seperti dirantai. Tak hanya itu, membentuk grup seni juga bukan perkara mudah. Koordinasi yang lemah, kurangnya pelatih, dan tidak sinkronnya waktu antaranggota membuat latihan sering berantakan. Bahkan saat tampil, mereka harus berjibaku dengan urusan logistik dan biaya transportasi yang tak jarang harus ditanggung sendiri. Akibatnya, seni menjadi sesuatu yang eksklusif—hanya bisa dijalani oleh mereka yang sanggup secara ekonomi.

Menjawab tantangan tersebut, SMK MUDA Cepu mengambil langkah berani: memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan ekstrakurikuler Seni Barongan. Sekolah tak hanya menyediakan alat gamelan dan kostum barongan, tetapi juga menyiapkan tempat latihan yang layak, membiayai transportasi, hingga menanggung seluruh operasional kegiatan. Dukungan ini bukan hanya bersifat simbolis, melainkan nyata dan menyeluruh. Tak heran jika kemudian latihan rutin bisa dijalankan setiap minggu. Bahkan, menjelang event besar seperti HUT RI, Expo Kota, atau Kirab Hari Jadi Kabupaten, intensitas latihan ditingkatkan dengan antusiasme yang luar biasa. Semangat siswa yang dulu sempat redup kini menyala kembali, tidak hanya karena tersedianya fasilitas, tetapi juga karena mereka merasa dihargai dan didukung.

Lebih dari sekadar latihan teknis, pembinaan seni barong di SMK MUDA Cepu juga menanamkan nilai-nilai penting dalam diri siswa. Guru pendamping dan pelatih tak hanya mengajarkan gerakan tari atau teknik menabuh gamelan, tetapi juga membimbing siswa dalam membangun kerja sama tim, disiplin, dan tanggung jawab. Setiap latihan adalah proses pembentukan karakter. Setiap pementasan adalah ujian keberanian dan kepemimpinan. Siswa belajar hadir tepat waktu, mengelola emosi, mengatur jadwal, bahkan merancang strategi agar pertunjukan berjalan sukses. Hal ini menjadikan seni barongan sebagai media pendidikan karakter yang efektif dan menyenangkan.

Dampaknya pun terlihat nyata. Klub seni barongan “Mustiko Mudo” tumbuh menjadi komunitas seni yang kuat dan inspiratif. Siswa yang bergabung tak hanya menyalurkan bakatnya, tetapi juga mengalami transformasi dalam kepercayaan diri dan keterampilan sosial. Mereka terbiasa tampil di depan publik, belajar menyampaikan pesan melalui seni, dan membangun relasi dengan masyarakat luas. Tak hanya itu, mereka juga menjadi duta pelestari budaya lokal. Seni barongan yang dahulu mulai ditinggalkan kini kembali hidup dan tumbuh subur di kalangan generasi muda. SMK MUDA Cepu pun dikenal sebagai sekolah yang peduli dan aktif dalam menjaga nilai-nilai kearifan lokal.

Tak sedikit pula alumni yang menjadikan pengalaman di klub seni Barongan sebagai bekal untuk berwirausaha. Ada yang membuka usaha penyewaan kostum barongan, membuat dan menjual alat gamelan miniatur, hingga memproduksi seragam pertunjukan secara profesional. Mereka tak hanya menjadi penari, tetapi juga pengusaha muda yang memahami manajemen seni pertunjukan dari hulu hingga hilir. Selain itu, keterlibatan aktif siswa dalam mengelola latihan, menyusun jadwal, mengatur transportasi, dan menjalin kerja sama dengan pihak luar juga melatih mereka menjadi pemimpin. Mereka tidak sekadar ikut tampil, tapi juga belajar merencanakan, mengorganisir, dan mengeksekusi pertunjukan seni seperti sebuah proyek profesional.

Satu hal menarik lainnya, keberadaan klub seni barongan juga memberikan dampak positif terhadap penerimaan peserta didik baru. Kegiatan ekstrakurikuler ini menjadi daya tarik tersendiri bagi calon siswa dan orang tua. Dalam berbagai kesempatan promosi sekolah, penampilan barongan “Mustiko Mudo” selalu menjadi magnet utama. Bahkan, tidak sedikit siswa baru yang mendaftar ke SMK MUDA Cepu karena tertarik untuk bergabung dalam kegiatan seni tersebut. Ini menunjukkan bahwa program seni yang dikelola dengan baik bisa menjadi nilai tambah dalam membangun citra positif sekolah.

Kisah sukses SMK MUDA Cepu ini menunjukkan bahwa sekolah memiliki peran penting sebagai penggerak potensi siswa. Sekolah bukan hanya tempat belajar matematika atau fisika, tetapi juga tempat di mana mimpi-mimpi seni bisa hidup dan tumbuh. Ketika diberi fasilitas yang memadai dan lingkungan yang mendukung, bakat seni yang semula terpendam bisa berkembang menjadi prestasi yang membanggakan. Lebih dari itu, seni ternyata menjadi medium pembentukan karakter yang kuat. Nilai gotong royong, sopan santun, disiplin, serta kecintaan pada budaya lokal dapat ditanamkan melalui proses kreatif yang menyenangkan dan menyentuh hati.

Tak kalah penting adalah kolaborasi dengan lingkungan sekitar. SMK MUDA Cepu membuka diri untuk tampil di berbagai agenda pemerintah daerah, mulai dari kirab, karnaval, hingga expo pendidikan. Keterlibatan ini membangun relasi positif antara sekolah dan masyarakat, sekaligus memperluas panggung bagi siswa untuk tampil dan dikenal. Ini membuktikan bahwa seni bisa menjadi jembatan yang mempererat hubungan antarindividu dan lembaga.

Bagi sekolah lain yang menghadapi tantangan serupa, SMK MUDA Cepu bisa menjadi contoh inspiratif. Seni seharusnya bukan pelengkap, tetapi bagian integral dari pengembangan diri siswa. Sekolah perlu membentuk komunitas seni yang aktif dan kreatif, melibatkan guru pembina yang berdedikasi, serta menjalin sinergi dengan orang tua dan masyarakat. Dengan langkah tersebut, seni bisa menjadi media pembelajaran yang efektif sekaligus alat promosi sekolah yang kuat.

Pada akhirnya, bakat seni dan tari dalam diri siswa adalah potensi luar biasa yang tak boleh disia-siakan. Dengan dukungan nyata dari sekolah, seni bukan hanya menjadi panggung hiburan, tetapi juga ruang pembelajaran, pembentukan karakter, dan pengembangan masa depan. Mari para pendidik, kita gali lebih dalam potensi siswa bukan hanya demi prestasi, tapi demi kehidupan yang lebih kaya makna. Semoga klub seni barongan “Mustiko Mudo” dari SMK MUDA Cepu bisa terus menjadi sumber inspirasi, dan menyulut semangat sekolah lain untuk memberi tempat yang layak bagi bakat-bakat seni generasi muda Indonesia.

Penulis : Joko Mulyono, S.Pd,  Guru Listrik SMK Muhammadiyah 2 Cepu


Share

Related Posts

Post a Comment

Confirmation of Closure

Are you sure you want to close this video playback?